Minggu, 25 Mei 2008

PIICD with YUNI SHARA

Enaknya tinggal di duri ya begini, dalam satu tahun bisa kedatangan artis. dalam tahun ini saja saya sudah bisa menyaksikan konser beberapa artis, sebut saja kelompok band GIGI, ARI LASSO DAN PINKAN, dan ROSSA (wah yang ini ga bisa lihat habis lagi cuti, keseel....soalnya ini yang paling ditunggu). Dan baru-baru ini duri kedatangan artis lagi, tapi acara ini khusus buat ibu-ibu saja yang tergabung dalam satu wadah Persatuan Ibu-Ibu Chevron Duri (PIICD), acara ini ini diadakan dalam rangka merayakan Ulang tahun PIICD yang ke 38 tahun, wow ternyata udah lama juga. Yuni Shara adalah artis yang diundang untuk memeriahkan acara ini.

Acara dimulai dengan makan malam bersama, yang langsung dihibur oleh iringan SMART BAND yang punya suara ga kalah bagus, apalagi ibu-ibu yang hadir sangat komunikatif, jadi bisa nyanyi bareng. Terus yang ga kalah heboh adalah pada saat ibu-ibu yang kebagian tugas mengisi acara. Apalagi pilihan nyanyian paduan suara ibu-ibu sangat bagus, jadi kesannya meriah banget. Penampilan Yuni Shara pun membuat ibu-ibu ikutan nyanyi, soalnya lagu yang dinyanyikan selera ibu-ibu banget. Jadinya semua pada ikutan nyanyi, tak ketinggalan juga ibu penasehat PIICD unjuk kebolehan nyanyi bareng si "yuni". Yang pasti malam acara ulang tahun PIICD meriah banget, Selamat buat para pengurus yang bikin acara OK banget.



Lebih enak dilihat langsung

Ibu-ibu ikutan nyanyi bikin tambah meriah

Tak ketinggalan ibu penasehat unjuk kebolehan




Finally, sang fotografer dan sang artis

Kamis, 22 Mei 2008

JERPAYA

Tidak disangka kedatangan saya melihat adik ipar saya yang tinggal di kota kecil Banjarnegara, mempertemukan saya dengan banyak hal yang menarik. Misalnya saja di kota ini saya bisa minum es dawet ayu yang enak banget, hampir disetiap sudut jalan banyak dijumpai penjual es dawet ayu, terus salak pondoh yang terkenal dengan manisnya juga dihasilkan oleh kota banjar ini, hanya saja waktu saya kesana salak pondoh lagi tidak musim, andaipun ada harganya sangat mahal menurut orang disana, tapi kalo menurut saya masih murah banget, karena kalo dibanding dari daerah saya tinggal, harganya masih dua kali lipat harga sewaktu tidak musim, didaerah saya perkilonya bisa mencapai Rp. 14000, sedangkan di banjar "hanya" Rp 6000 perkilonya, bisa dibayangkan kalo salak lagi musim wah harganya bisa murah banget. Disamping minuman dawet yang menyegarkan dan salak yang terkenal itu, ada satu lagi yang dihasilkan dari kota kecil ini, yaitu petai, wah pokoknya bagi penggemar berat makanan satu ini pasti ngiler lihat petai-petai disini, udah seger isinya gede-gede pula wuih pokoknya bikin orang pengen makan.

Rumah adik saya letaknya agak ke pinggir dari kota banjar yang berbukit, jadi udaranya sangat sejuk, tidak heran kalau tanaman disini menampakkan kesegaran dan mengeluarkan warna yang sangat kontras. Bukan hal yang aneh melihat pohon salak pondoh dimana-mana karena memang disinilah salak itu dihasilkan, seperti saya melihat didaerah saya pohon sawit dimana-mana, kira-kira begitulah gambaran pohon salak di daerah ini.

Di halaman depan rumah adik saya juga banyak tanaman yang saya jumpai, tanamannya tidak banyak tapi jenisnya sangat jarang saya jumpai misalnya saja bunga kemuning, mungkin bagi orang pencinta bunga sudah sering melihat bunga ini , tapi bagi saya yang tidak terlalu hobby dengan bunga bertemu dengan bunga ini suatu hal yang sangat menggembirakan (he he norak banget), trus adalagi tanaman yang biasa saya pajang dirumah tepatnya di dinding rumah karena kecantikan daunnya dan yang pasti bukan yang hidup terbuat dari plastik, disini saya malah ketemu dengan yang aslinya alias yang hidup dan segar, saya jadi girang nggak karuan karena biasanya yang dilihat yang terbuat dari plastik.

Bunga KEMUNING, sering dengar tapi baru kali ini bertemu









Yang palsu dan yang asli.



Bukan hanya itu saya juga menjumpai buah yang cukup unik yang pernah saya lihat hanya diTV, yaitu buah JERPAYA, buah ini bentuk luarnya seperti buah pepaya tapi didalam seperti buah jeruk mungkin itu sebabnya dinamai JERPAYA karena buah itu perpaduan antara buah Pepaya dan buah Jeruk. Namun sayang saya tidak memotong buahnya sehingga tidak dapat melihat langsung isi buah.



Buah unik JERPAYA

Akhirnya bisa melihat langsung buah ini, menjadikan liburan saya kali ini menjadi tambah berwarna karena banyak hal yang baru yang saya temui. HHmmmm kapan ya liburan lagi....